Desain Komunikasi Visual ISTTS kembali mengadakan webinar-webinar menarik sebagai bagian dari rangkaian acara DAYKAVE 3.0. Webinar yang mengangkat tema ”Personal Branding in The Digital Era“ diadakan pada Sabtu, 27 November 2021 dan berlangsung mulai pukul 10.00-11.00 WIB melalui platform Zoom. Sesi materi disampaikan oleh Ayom Satrio.
Acara diawali dengan membahas tentang apa itu brand dan branding. Mengutip dari Marty Neumeier, brand adalah firasat seseorang terhadap suatu produk, jasa atau perusahaan. “Ketika kita membentuk brand, kita membentuk persepsi seseorang terhadap kita,” tutur Kak Ayom. Sedangkan branding adalah teknik-teknik untuk mengarahkan persepsi tadi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa branding merupakan usahanya dan brand adalah hasilnya.
Lalu, mengapa kita perlu membangun personal branding? Ada 4 manfaat yang disampaikan oleh Kak Ayom, antara lain:
- Jika dulu kita tidak bisa complain pada televisi, sekarang kita bisa meninggalkan comment di internet, yang menunjukkan bahwa komunikasi tidak lagi searah, namun dua arah. Hal ini membuat kita memiliki media kita sendiri dan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan market.
- Networking. Kak Ayom menjelaskan bahwa marketing yang paling efektif adalah word of mouth, di mana orang-orang biasanya lebih percaya pada perkataan orang lain daripada brand. Sebagai contoh, beliau membagikan pengalaman bahwa mayoritas klien beliau mengetahui beliau lewat rekomendasi orang lain.
- Trust. Audiens terbukti memiliki kepercayaan lebih tinggi terhadap seseorang daripada brand. Itulah mengapa muncul brand ambassador.
- Kepercayaan yang sudah dibangun akan berdampak pada legibilitas seseorang. Kak Ayom misalnya, meski bukan lulusan Desain Komunikasi Visual, namun Kak Ayom berhasil memiliki kepercayaan audiensnya. Hal ini dikarenakan beliau memiliki pengalaman 6 tahun berkecimpung di industri kreatif.
Bagaimana cara memulai personal brand? Kak Ayom membahas tentang teori close the gap, yaitu teori mendekatkan jarak antara dua hal. Hubungannya dengan personal brand yaitu mendekatkan jarak antara diri kita dengan target market. Selain itu, kita juga perlu mengenali diri kita. “Bukan be yourself, tapi be your best,” kata Kak Ayom.
Personal branding yang memang tidak hanya bisa diciptakan dengan membuat konten di media sosial, namun, sejauh ini pembuatan konten adalah hal yang paling efektif. Kak Ayom lanjut menjabarkan tentang manfaat membuat konten seperti loyal audiences, soft selling product, free advertisement, sponsor, affiliate product, dan lain-lain. Saat membuat konten, tentunya ada hal-hal penting untuk diperhatikan, seperti membuat konten yang dibutuhkan audiens, konten yang relate dengan audiens, selalu konsisten, serta post dan lupakan.
Beliau juga membahas sekilas tentang AIDA (Attention, Interest, Desire, Action), formula membuat konten yang sering beliau terapkan. Saat ini, banyak sekali konten kreator yang bermunculan. Maka dari itu, penting untuk memiliki hook yang menggaet perhatian. Agar audiens betah dengan konten kita, harus ada faktor yang menarik dan bermanfaat dari konten tersebut. Dan yang terakhir, bisa juga ditambahkan aksi-aksi untuk memancing atau ‘menuntut’ audiens untuk melakukan sesuatu.
Sesi materi ditutup oleh sebuah quote dari Kak Ayom. Ada juga sesi tanya jawab dengan narasumber agar peserta dapat jauh lebih dalam memahami tentang personal branding. Webinar kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama serta absensi.