ISTTS kembali mengadakan seminar KSP Season 7 yang berjudul “Scientific Writing, Tips & Techniques”. KSP episode pertama kali ini dibawakan oleh Edwin Pramana, Ph.D. Beliau merupakan salah satu dosen ISTTS yang sangat berpengalaman terutama di bidang penulisan karya ilmiah.
Seminar yang diadakan pada Kamis, 5 November 2020 dibuka untuk peserta internal maupun eksternal melalui platform zoom dan live streaming youtube. Pak Edwin membuka KSP dengan perkenalan diri kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan materi tentang penulisan karya ilmiah.
Karakteristik penulisan karya ilmiah antara lain : jelas, sederhana, netral, terstruktur dan menunjukkan bagaimana dan darimana data tersebut didapatkan. “Hal yang membedakan sesuatu mudah dipahami atau tidak adalah cara penyampaiannya. Apabila bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dimengerti oleh semua orang maka hal tersebut akan menjadi mudah dipahami,” jelas Pak Edwin.
Syarat sebuah karya ilmiah bisa diterima ialah karya ilimiah tersebut harus memiliki hal baru. Namun adanya penemuan baru saja tidaklah cukup, cara penyampaian penemuan tersebutlah yang penting. Apabila orang lain tidak bisa memahami apa yang disampaikan maka hal tersebut sama saja percuma.
“1 result is better than 10 results. Too much information kills information,” ujar Pak Edwin. Karya ilmiah yang baik fokus pada 1 hasil saja. Apabila hasil penelitian memiliki banyak hasil, maka pilihlah hasil yang terbaik.
Beberapa tips yang diberikan oleh Pak Edwin untuk dapat menulis karya ilmiah dengan baik antara lain : banyak membaca, menulis ide – ide yang muncul, merencanakan manuscript (a good read flows like a story) dan menggunakan active voice. “Active voice is better than passive voice,” jelas Pak Edwin.
Salah satu tools untuk mendapatkan referensi karya ilmiah ialah Google Scholar. Namun kita perlu berhati – hati dengan predatory journals (jurnal yang tidak credible) yang terkadang beredar di website Google Scholar. Suatu jurnal dikatakan credible apabila ia merupakan peer-reviewed journals (jurnal yang sudah direview oleh sesama professor dan peneliti yang berpengalaman). Selain itu, kita juga dapat menggunakan beall’s list untuk melihat daftar predatory journals. Pak Edwin juga memberikan tips apabila karya ilmiah tersebut merupakan artikel berbayar di Google Scholar.