Pernahkah kamu mengunjungi pameran seni rupa? Pameran seni rupa adalah acara yang diadakan oleh seniman untuk dinikmati oleh khalayak umum. Selain seni lukis yang biasanya dapat mengekspresikan perasaan dari pelukisnya, seni fotografi juga merupakan seni rupa 2 dimensi. Fotografi diartikan sebagai seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan. Secara umum fotografi dapat diartikan sebagai proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Ngomong-ngomong soal fotografi, mari kita bahas mengenai acara pameran fotografi yang diselenggarakan pekan lalu yuk!
Pameran Fotografi Kaptured berlangsung sejak pekan lalu, 22-23 Januari di Unicorn Creative Space. Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (HIMA DKV) yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan mengapresiasi seni rupa fotografi mahasiswa Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) dan masyarakat umum.
Ketua acara Kaptured Dave Yonathan mengatakan, tahun ini adalah pertama kalinya pameran fotografi diadakan sehingga pengunjung dapat merasakan experience dari mengunjungi pameran secara langsung dan dipandu secara langsung oleh para panitia acara.
Acara ini diselenggarakan selama akhir pekan, sehingga menjadi daya tarik untuk menghabiskan akhir pekan bersama teman dan keluarga dengan menikmati berbagai kegiatan menarik dan pameran fotografi yang menampilkan hasil jepretan para mahasiswa berbakat ISTTS.
Pada hari pertama, Kaptured dibuka dengan sambutan dari Dwitama Lingga selaku MC dan Dave Yonathan selaku ketua acara untuk menyambut para pengunjung yang sudah tak sabar untuk melihat hasil karya yang ada.
Selain pameran foto, hari pertama diramaikan dengan Workshop Female Photography oleh Nabila Mazaya, seorang fotografer sebagai narasumber, dilanjutkan dengan Workshop Clay Magnet yang diselenggarakan oleh kakak-kakak dari Unicorn Creative Space. Pada workshop membuat clay magnet, peserta diajak untuk hands on untuk secara langsung membuat magnet kulkas dari bahan clay yang telah disediakan.
Menginjak pukul 2 hingga 5 sore, situasi pameran di hari pertama semakin ramai dengan pengunjung yang beragam baik dari kalangan mahasiswa ISTTS maupun kalangan umum.
Pada hari kedua diadakan kembali pameran foto dan seminar Editorial Fashion Photography oleh Tascha Amalia. Kak Tascha adalah seorang dosen Makeup Artist namun dibalik itu memiliki hobi fotografi. Beliau menceritakan bagaimana awal mula mempelajari ilmu fotografi secara otodidak melalui YouTube. Karena sang ayah memiliki sebuah kamera analog, Kak Tascha mengurungkan niatnya untuk membeli kamera baru dan menggunakan kamera analog ayahnya. Walaupun secara harga kamera analog lebih murah dari digital, namun diperlukan biaya juga untuk membeli film dan mencuci foto di film lab juga terkadang bisa mengalami kegagalan. Belum lagi ditambah dengan karakter film dan kamera analog yang berbeda-beda. Biasanya film dicuci di dalam darkbox dan selama proses itu, maka darkbox tidak boleh dibuka sedikit pun, jika tidak cahaya akan masuk dan film akan terbakar.
Seorang rekan dari Kak Tascha juga memperkenalkan definisi dari konsep. Konsep sendiri merupakan ide awal yang abstrak dari design yang akan diwujudkan menjadi nyata. Dengan adanya konsep dan ideologi akan menghasilkan moodboard yang dapat mencantumkan berbagai hal terkait photoshoot tersebut seperti wajah dan tubuh ideal, lokasi photoshoot indoor/outdoor, pose, makeup, bahkan jenis pakaian yang digunakan. Dari moodboard ini lah hal-hal yang direncanakan dapat dicapai satu per satu.
Dalam fotografi dibutuhkan sebuah ideologi berupa gambaran yang ingin dicapai oleh fotografer tersebut. Fotografer pun perlu memikirkan faktor “What” atau seperti apa ide dan konsep yang menarik sehingga membuat foto itu hidup dan berbicara. Sedangkan faktor “How” adalah bagaimana teknik foto tersebut dicetak, salah satunya beliau membawa contoh hasil cetak menggunakan cyanotype dan kantong teh.
Dalam rentang waktu dua hari, Kaptured berhasil menarik 123 pengunjung dari berbagai kalangan. Acara ini telah menangkap berbagai hal yang tengah terjadi di dunia saat ini dan menuangkannya ke dalam bentuk foto, seperti hal-hal seputar human interest, olahraga, arsitektur, dan Covid-19. Kaptured telah menjadi alat untuk mahasiswa berekspresi dan menghasilkan seni fotografi yang dapat berbicara kepada para pengunjungnya.