Knowledge Sharing Program iSTTS kembali mengadakan webinar pada 25 November 2021 yang berjudul “Visual Design Principle for UX Design”. Melalui platform Zoom dan Youtube, kali ini KSP mengundang Ibu Amelia Agustina Herlijanto, S.Ds., M.Med.Kom selaku pembicaranya yang membagikan materi seputar UX Design dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain UX dalam aplikasi.
Pertama-tama, Bu Amel membuka materinya dengan pengertian UX Design.
“Simple-nya UX (user experience) design adalah gimana sih sebuah produk itu bisa berinteraksi dengan pengguna,” tuturnya.
Di era digital ini, peningkatan penggunaan aplikasi beriringan dengan meningkatnya kebutuhan akan desain UX. Pasalnya, para pengguna aplikasi lebih menyukai aplikasi yang penggunaannya lebih mudah dipahami sekaligus nyaman digunakan. Sehingga, sebuah aplikasi memerlukan desain UX supaya pengguna betah saat menggunakan aplikasinya.
Prinsip-prinsip desain pun tak boleh dilupakan dalam desain UX. Dalam menata informasi visual, Bu Amel menjelaskan bahwa ada 4 prinsip dasar yang terhubung satu sama lain, yakni: alignment, proximity, repetition, dan contrast. Beliau dengan cermat menjelaskan tiap-tiap prinsip tersebut dan menyajikan contoh aplikasinya melalui halaman PowerPoint-nya.
Setelah membahas seputar prinsip-prinsip desain, beliau juga membahas seputar Interaction Design (IXD). Menurut penjelasan Bu Amel, Interaction design menjadi pembeda antara mendesain dalam media cetak dan mendesain aplikasi, karena dalam aplikasi/website ada interaksi.
Dalam Interaction design, juga ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan, agar interaksi pengguna dapat efektif dan informasi dapat tersampaikan dengan baik pada penggunanya. Prinsip-prinsip tersebut yakni: Consistent, Predictable, Learnable, Visible, dan Feedback. Bu Amel menjelaskan satu per satu tentang pentingnya prinsip-prinsip tersebut. Contohnya, dalam membuat aplikasi, komponen yang memiliki behavior yang mirip harus memiliki penampilan yang mirip juga, misalnya warna merah untuk tanda warning, dan hijau untuk tanda berhasil. Hal ini adalah contoh penerapan dari salah satu prinsip IXD, yaitu Consistent. Selain itu, dalam IXD harus memikirkan, apakah pengguna akan tahu jenis interaksi apa yang harus dilakukan, contohnya bagian mana yang harus di-klik, atau bagian mana yang dapat di-scroll.
Sebuah aplikasi/ website yang memiliki desain interaksi yang baik akan mengurangi terjadinya user error dan dapat menciptakan hubungan yang berarti antara user dan aplikasi/website tersebut.
“Yang perlu diingat, don’t be different just to be different, tetapi kalau kalian ingin membuat sesuatu yang berbeda, ya pastikan bahwa itu akan menjadi lebih baik,” pesan Bu Amel.
Setelah Bu Amel selesai menyampaikan materinya, webinar kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab bagi para peserta yang punya pertanyaan, dan webinar kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan pengisian form absensi.