Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak mixed, cenderung melemah pada pukul 11:00 WIB, di tengah minimnya sentimen positif yang datang dari Negeri Paman Sam (Amerika Serikat/AS).
Pada Pukul 11:00 WIB, tercatat hanya indeks Nikkei di Jepang dan KOSPI di Korea Selatan (Korsel) yang berbalik ke zona hijau, di mana Nikkei menguat 0,36% dan KOSPI naik 0,12%.
Sedangkan sisanya masih bertahan di zona merah pada pukul 11:00 WIB, yakni Straits Times Index (STI) Singapura yang melemah 0,23%, Hang Seng Hong Kong terpangkas 0,18% dan Shanghai Composite China turun tipis 0,05%.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 terpantau menguat 0,24% ke level 5.773,79.
Pasar Asia merespons kritikan dari beberapa ilmuwan yang meragukan efektivitas vaksin AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford. Sebelumnya vaksin ini disebut efektif 90% lebih.
Pandangan terbaru ilmuwan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, ada kesalahan yang dilakukan di awal. Hal ini bermula saat sekelompok kecil relawan menerima dosis vaksin yang lebih rendah secara tidak sengaja. Hasilnya vaksin berhasil 90%.
Tapi pada kelompok yang lebih besar dengan dosis normal, tingkat keberhasilan malah lebih rendah hanya 62%. Banyak ilmuwan mengartikan pengujian di hasil kelompok kecil dapat diartikan 'menghasilkan pembacaan palsu'.
"Yang harus dilakukan hanyalah merilis data terbatas," kata Peter Openhaw, profesor kedokteran eksperimental di Imperial College London, dikutip Reuters, Jumat (27/11/2020).
"Kami harus menunggu data lengkap dan untuk melihat bagaimana regulator melihat hasilnya."
Hal tersebut mengundang keprihatinan Kepala Operation Warp Speed (tim khusus penanganan corona Presiden Donald Trump), Moncef Slaoui. Ia mengatakan kemanjuran 90% itu ternyata ditampilkan oleh kelompok dengan risiko terendah, sebanyak 2.741 orang di bawah 55%.
CEO AstraZeneca, Pascal Soriot mengatakan raksasa farmasi Inggris kemungkinan akan menjalankan uji coba global tambahan untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin, sebagaimana dikutip CNBC International dari Bloomberg.
Juru Bicara AstraZeneca juga menolak kritik yang dilontarkan ilmuwan tersebut. Perusahaan mengaku pengujian sudah sesuai standar Data Safety Monitoring Board (DSMB).
Sementara itu, data keuntungan industri China periode Oktober 2020 tercatat tumbuh positif ke level 0,7% dan menjauhi level negatif sebelumnya, yakni 2,4%.