Kaprodi Desain Produk Institut STTS, Herman Budianto saat ditemui mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah ingin memberikan bekal ilmu keterampilan dan melatih kreatifitas para siswa SMA dalam mendesain suatu kemasan produk sesuai dengan yang diinginkan.
“Nah, untuk kegiatan yang kali ini, salah satu SMA swasta di Surabaya mereka datang berkunjung ke kampus Institut STTS, kita fasilitasi melalui kegiatan pelatihan. Dengan topik utamanya adalah menjelaskan tentang packaging. Menurut saya packaging itu penting diberikan pelatihan, karena orang tertarik pada sesuatu produk itu pasti pertama dari packaging, atau kemasan suatu produknya,” jelas Herman.
Dalam kegiatan ini, Herman menerangkan, para siswa diberikan penjelasan terlebih dahulu tentang bagaimana mendesain kemasan suatu produk dengan baik. Lalu, mereka diminta langsung mempraktekkan desain kemasan produk contoh, yaitu kopi dan roti kukus. Diungkapkannya, bahan praktek untuk mendesain kemasan disediakan dari kampus Institut STTS dan para siswa hanya membawa alat tulis saja.
“Kegiatan ini memadu padankan antara teknologi dan kreatifitas para siswa, mereka mendesain melalui aplikasi Canva, lalu dicetak. Selain itu juga ada desain dari miniatur, mereka (para siswa) memotong bahan kemasan produk, merealisasikan model dari desain yang mereka buat, sesuai dengan permintaan,” terangnya.
“Produk contoh roti kukusnya dalam kemasan juga tidak boleh terguncang, kalau sampai terkena guncangan kan jadi rusak. Itu juga elemen dari desain kemasan produk. Dan nanti hasil dari desain kemasan yang paling bagus, akan dilombakan. Jadi kegiatan ini juga diadakan lomba desain kemasan produk dari masing-masing kelompok siswa,” sambung Herman.
Herman menekankan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin menanamkan pengertian kepada siswa bahwa apa yang mereka inginkan saat ini terkait desain produk khususnya, adalah future atau masa depan, baik dari sisi bisnis maupun untuk melatih kreatifitas mereka.
“Minat mereka para siswa dilihat oleh para guru, sehingga mereka merencanakan akan mengundang kita agar juga berkunjung ke sekolah supaya lebih banyak memberikan pembekalan pelatihan seperti ini,” ungkapnya.
Kepada para siswa, Herman berpesan, supaya jangan merasa pesimis ketika memiliki minat terhadap desain suatu kemasan produk. Karena menurutnya, dengan fasilitas software maupun fasilitas lain yang ada sekarang ini, para generasi muda yang awalnya tidak memiliki kreatifitas, itu bisa menjadi seorang yang kreatif juga.
“Saya berharap melalui kegiatan ini, para siswa sadar dan tahu kalau dunia dan masa depan itu bukan hanya teknologi. Tapi segala sesuatu yang dinilai itu, tetap memerlukan kreatifitas dari para generasi muda,” pungkas Herman. (vin/hjr)