Jatim Newsroom - Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) berkolaborasi dengan komunitas Amazon Web Service (AWS) User Group Surabaya menggelar kegiatan Indonesia Gen Artificial Intelligence (AI) Tour 2024, Sabtu (14/9/2024).
Acara yang berlangsung di Auditorium Kampus ISTTS ini diadakan dengan tujuan untuk memperkenalkan generative AI yang bisa menciptakan hal baru yang memungkinkan membuat inovasi seperti konten video, gambar dan lagu.
Kegiatan Gen AI Tour 2024 menghadirkan beberapa sesi yang akan dipandu para pembicara expertise di bidang AI dan Machine Learning. Para peserta yang berjumlah 150 orang dari berbagai kalangan utamanya para developer, mendapatkan wawasan mendalam tentang tren terkini, inovasi, serta solusi nyata dalam penerapan AI di berbagai sektor industri.Acara ini merupakan bagian dari rangkaian tur Indonesia GenAI Tour 2024 yang sebelumnya telah berjalan di kota Medan, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.
Saat ditemui di sela-sela kegiatan, Associate Professor ISTTS, Esther Irawati Setiawan menyampaikan, di era saat ini AI semakin banyak diperbincangkan masyarakat, terutama generative AI yang bisa menciptakan sesuatu yang baru. Inovasi-inovasi ini memungkinkan konten seperti gambar, tulisan, video, hingga lagu dibuat langsung dengan bantuan AI. Namun, belum semua orang, terutama para developer, memanfaatkannya.
"Pihak AWS User Group Surabaya, mengajak kami untuk menggelar kegiatan 'Generative AI Tour'. Di ISTTS, kami juga memiliki akademi pertama yang mengajarkan cloud computing. Cloud computing, yang dilambangkan dengan awan, memungkinkan semua program yang dibutuhkan orang dapat diakses melalui internet, tanpa perlu membawa perangkat seperti laptop," jelas Esther.
Teknologi cloud computing ini, lanjut Esther, berkolaborasi dengan AWS untuk menyelenggarakan event yang bertujuan mensosialisasikan teknologi ini kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat segera bisa memanfaatkannya dalam dunia kerja dan dalam berkarya, khususnya di Surabaya.
"Kampus kami (ISTTS), adalah kampus pertama yang bekerja sama dengan AWS sebagai AWS Akademi. Dua tahun lalu, kampus kami diresmikan dan dihadiri oleh petinggi AWS. Sejak saat itu, kami mulai mengadakan pelatihan-pelatihan berbasis cloud, termasuk teknologi AI," terang Esther.
Esther mengungkapkan, selama ini, banyak orang sering menggunakan AI hanya sebagai pengguna, seperti chatbot. Padahal menurutnya, sebenarnya ialah menciptakan aplikasi yang memanfaatkan teknologi ini untuk masyarakat.
"Sebagai contoh, kami sedang mengerjakan proyek deteksi gerakan hand sign untuk orang yang kesulitan berkomunikasi, yang menggunakan teknologi generative AI. Kami juga mengadakan acara dengan pembicara dari berbagai industri yang memberikan tips dan trik untuk mengadopsi generative AI. Tujuannya adalah agar teknologi ini segera digunakan oleh industri, sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat," ungkapnya.
Seluruh peserta kegiatan Indonesia Gen Artificial Intelligence (AI) Tour 2024, di Auditorium Kampus ISTTS Surabaya, Sabtu (14/9/2024). Foto : Vivin
Melalui acara ini, Esther berharap ke depan Indonesia, khususnya Surabaya, juga dapat segera mengadopsi teknologi AI ini, sehingga segala sesuatu bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Apalagi teknologi ini juga membantu dalam hal keamanan, seperti mendeteksi orang yang hilang melalui kamera di fasilitas umum.
"Tahun ini, kami juga sedang mensosialisasikan Responsible AI dan Safe AI Framework, yang diinisiasi oleh berbagai unicorn. Untuk acara ini, ada 150 peserta dari Surabaya dan sekitarnya, bahkan yang paling jauh datang dari Banyuwangi. Peserta terdiri dari mahasiswa hingga profesional," ujar Esther.
Salah satu tantangan dalam acara ini adalah 'Party Rock Challenge', Esther menjelaskan, pada tantangan itu, peserta diminta berkreasi dan membuat tool AI yang bermanfaat. "Harapannya, ide-ide yang dihasilkan dapat dikembangkan dan di-sharing pada event berikutnya," tukas Esther.
Sementara itu, AWS User Group Surabaya Leader Dimas Khosyi Triangga menjelaskan, teknologi cloud computing jika diibaratkan sama seperti perpustakaan atau bioskop zaman dulu yang kalau ingin nonton atau pinjam buku harus datang ke tempatnya.
Berbeda dengan cloud, menurut Dimas, sebenarnya cloud itu cuma terminologi aja. Untuk fisiknya itu tetap ada tapi melalui internet. "Maka dengan teknologi computing cloud sekarang kan kita tinggal streaming melalui Netflix ataupun kalau baca kita bisa pakai Amazon Kindle," jelas Dimas.
Sedangkan generative AI, Dimas memaparkan, teknisnya manusia tinggal mengeluarkan perintah, nanti AI langsung menciptakan konten yang diperintahkan.
"Tergantung ya nanti kalau misal generate text atau generate image, itu tergantung perintah dan teknologi yang dikembangkan," papar Dimas.
Dimas mengungkapkan, acara kolaborasi ini diadakan sebenarnya adalah untuk memaksimalkan program AWS Educate yang dimiliki ISTTS.
"Karena kita baru tahu ternyata ISTTS punya AWS Educate gitu kan, terus ternyata juga ISTTS sendiri juga support ke komunitas dalam mengadakan kegiatan untuk berkolaborasi dengan komunitas," pungkas Dimas.