Seminar berjudul Artificial Intelligence diselenggarakan pada tanggal 16 April 2024 oleh ISTTS yang berkolaborasi dengan SMA Kristen Petra 1 dan pembicaranya adalah Dr. Ir. Joan Santoso, S.Kom., M.Kom. Seminar ini dihadiri oleh kelas XII yang berlokasi di SMA Kristen Petra 1 yang tepatnya ada di ruang medianya.
Seminar ini mengungkapkan berbagai aspek penting mengenai cara kerja kecerdasan buatan (AI). Salah satu poin utamanya adalah bahwa AI belajar dari data. Data menjadi aset berharga, dan memiliki akses ke data berkualitas dapat menjadi kunci keberhasilan dalam penerapan AI. Namun, mengumpulkan data yang memadai juga memerlukan investasi yang besar, mengingat biaya yang terkait dengan pengumpulan dan pemrosesan data.
Selain itu, penting untuk memperhatikan aspek keamanan dan hukum dalam pengolahan data. Keamanan data pribadi harus diutamakan untuk memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan dan diolah oleh AI tidak disalahgunakan atau mengancam privasi individu. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan AI, perusahaan dan organisasi perlu memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi dan standar keamanan data yang berlaku.
Selanjutnya, seminar ini juga mengungkan bahwa AI tidak hanya hadir dalam dunia pendidikan, tetapi juga telah menjadi bagian integral dalam industri game. Dalam dunia game, AI digunakan untuk menciptakan pengalaman bermain yang lebih menantang dan dinamis. AI dapat mengatur tingkat kesulitan, mengontrol perilaku karakter non-pemain (NPC), dan bahkan menciptakan skenario atau cerita yang unik berdasarkan interaksi pemain.
Selain itu, kemajuan AI dalam game juga memungkinkan adanya simulasi yang lebih realistis dan AI yang lebih cerdas dalam mengambil keputusan. Hal ini menciptakan game yang lebih menarik dan mendalam, di mana pemain dapat merasakan tantangan dan pengalaman yang lebih autentik. Dengan integrasi AI, game tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi platform yang menarik untuk inovasi dan pengembangan teknologi.
Selain itu, seminar ini juga menguraikan empat kategori utama dalam kecerdasan buatan (AI), yaitu thinking humanly, acting humanly, thinking rationally, dan acting rationally. Kategori pertama, thinking humanly, berkaitan dengan kemampuan AI untuk berpikir seperti manusia, memahami bahasa alami, dan memecahkan masalah dengan cara yang mirip dengan cara manusia berpikir.
Sementara itu, acting humanly berfokus pada kemampuan AI untuk melakukan tugas atau aktivitas yang biasanya dilakukan oleh manusia, seperti pengenalan suara atau wajah, serta interaksi sosial. Di sisi lain, thinking rationally mengacu pada kemampuan AI untuk berpikir secara logis dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang ada, tanpa harus meniru cara berpikir manusia. Terakhir, acting rationally menekankan pada kemampuan AI untuk berperilaku dengan cara yang optimal untuk mencapai tujuan tertentu, berdasarkan informasi yang telah dianalisis dengan baik.
Selain keempat kategori AI yang telah disebutkan sebelumnya, seminar ini juga mengidentifikasi empat tipe AI yang berbeda, yaitu reactive machines, limited memory machines, theory of mind, dan self-awareness.
Selanjutnya, seminar ini melanjutkan dengan demonstrasi beberapa aplikasi praktis dari kecerdasan buatan. Salah satunya adalah generative AI yang dikembangkan oleh Gemini, yang mampu menciptakan konten baru seperti gambar, teks, atau bahkan musik berdasarkan data yang telah ada. Demonstrasi lainnya adalah kemampuan Wolfram Alpha dalam menjawab pertanyaan matematika dengan cepat dan akurat, memanfaatkan basis pengetahuan matematika yang luas yang dimilikinya.
Selain itu, peserta seminar juga diperkenalkan dengan suno.com, platform yang memungkinkan pengguna untuk membuat musik sendiri dengan mudah menggunakan teknologi AI. Dengan berbagai contoh aplikasi ini, peserta seminar dapat melihat secara langsung bagaimana AI dapat diterapkan dalam berbagai bidang dan menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan. Ini menjadi bukti nyata dari potensi besar yang dimiliki oleh kecerdasan buatan dalam membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
Lalu, seminar ini ditutup dengan refleksi tentang peran penting kecerdasan buatan dalam transformasi industri dan masyarakat. Para peserta diingatkan tentang pentingnya terus menerus mempelajari dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI yang pesat, serta bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan secara efektif dalam berbagai sektor untuk menciptakan nilai tambah. Selain itu, penekanan diberikan pada etika dan tanggung jawab dalam penggunaan AI, memastikan bahwa inovasi teknologi tersebut digunakan untuk kebaikan bersama dan mendukung kemajuan yang berkelanjutan.