Origin Dance Crew, tim UKM Dance ISTTS, berhasil memenangkan Juara I Lomba Dance pada acara Fantasia (Festival Budaya Indonesia) yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Departemen Seni Budaya Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya). Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 18 Maret 2023 dengan mengusut tema "Abhinaya Karya, Triasih Melestarikan Buddhayah".
Sebagai informasi, Fantasia 2023 sendiri memiliki lima cabang perlombaan, yaitu Solo Singer, Fotografi, Desain Poster, Stand-Up Comedy, dan Dance yang diikuti oleh Origin Dance Crew ISTTS. Diselenggarakan secara luring di Function Room Fakultas Psikologi Ubaya, acara ini diikuti oleh mahasiswa sederajat untuk mengembangkan bakatnya di bidang seni.
Lima mahasiswa yang berkompetisi mewakili ISTTS dalam lomba dance ini adalah Dominique Jocelyn Felicia Okawida dari jurusan Desain Komunikasi Visual angkatan 2022, James Tegar dari jurusan Desain Komunikasi Visual angkatan 2019, Gaby Paulina dari jurusan Informatika angkatan 2021, Kezia Abigail dari jurusan DKV angkatan 2020, dan Febriani Carolina dari jurusan Desain Komunikasi Visual Program Profesional Angkatan 2022.
“Awalnya ada empat orang yang ditutup kain hitam melambangkan keindahan indonesia yang mulai dilupakan. Perjalanannya satu orang ini untuk bisa mengenalkan kembali keindahan Indonesia dengan cara membuka kain satu persatu, dan menarikan Budaya Indonesia bersama,” ujar Geraldo, pelatih Origin Dance Crew mengenai konsep tarian yang dibawakan.
Dengan diiringi lagu “Wonderland Indonesia”, semakin menambah nuansa Budaya Indonesia yang dibawakan. “Terus supaya relate sama kehidupan anak muda lagu yang dipakai meskipun terkesan modern tapi juga masih ada unsur kebudayaan Indonesia nya,” sambung Geraldo.
Di akhir penampilan, kelima personil Origin Dance Crew ini menyatukan kain hitam menjadi peta Indonesia, hal ini menggambarkan bersatunya Indonesia yang terpecah menjadi satu kesatuan.
Penampilan Origin Dance Crew diapresiasi dengan sangat baik oleh kedua juri dan seluruh penonton. Anggota Origin Dance Crew lainnya juga hadir untuk turut meramaikan dan mendukung teman-teman yang sedang berlomba. “Keren banget, nggak nyangka bisa sekeren itu, apalagi waktu kerudungnya saling dibuka di tengah-tengah penampilan,” ujar John Dennis, salah satu suporter yang hadir meramaikan.
Setelah semua peserta memberikan penampilannya, tiba saatnya pembacaan pengumuman pemenang lomba. Piala dan hadiah uang tunai sebesar Rp 1.000.000,00 diberikan kepada Origin Dance Crew sebagai pemenang Juara I Lomba Dance Fantasia. Acara lalu ditutup dengan penampilan dance dan band dari KMM Seni Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
“Pengalaman ini sangat tidak terlupakan, melihat penampilan peserta lain memberi kami motivasi dan kesenangan tersendiri. Tidak hanya itu, peserta lomba lain juga sangat suportif sehingga membuat suasana lomba semakin menyenangkan. Suporter tim kami juga ikut menyemangati pada saat lomba, hal ini menghilangkan rasa takut dan grogi pada saat tampil, “ kata Kezia Abigail, salah satu personil Origin Dance Crew yang ikut tampil dalam lomba tersebut.
Kezia juga menuturkan bahwa mereka mempersiapkan lomba ini selama dua setengah minggu, dengan latihan rutin di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Selain mempersiapkan koreo, mereka juga mempersiapkan sendiri kostum dan properti yang dibutuhkan dengan penuh kreativitas.
“Hari - hari latihan yang dijalani juga sangat berkesan, karena kami bisa latihan bersama dan saling membantu apabila ada yang kesulitan. Campur tangan dari pelatih yang sudah meluangkan banyak waktu dan terus memotivasi kami juga menjadi salah satu hal yang berkesan dalam pengalaman lomba ini, “ ujar Kezia.
“Tidak ada salahnya untuk mencoba berkompetisi untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita. Kalah menang bukanlah masalah, yang terpenting adalah keberanian yang sudah dimiliki untuk ikut berpartisipasi,“ pesan Kezia untuk teman-teman mahasiswa ISTTS.