Pada tanggal 16 Maret 2024, di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya suasana dipenuhi dengan semangat dan antusiasme saat Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) dan St. Louis TV (STV) mengadakan workshop Videography Training. Acara ini merupakan wujud kerjasama yang erat antara lembaga pendidikan dan media lokal untuk memberikan pengalaman belajar yang berharga kepada para siswa, khususnya dalam bidang videography, public speaking, dan media handling.
Opening ceremony dipimpin oleh Ibu Mas Rara Dwi Yanti HandayaniI, S.Pd., M.M. dari ISTTS, acara ini dimulai dengan sambutan hangat kepada para peserta, panitia, dan pembina termasuk Bapak Gangsar Septa Putra Hidayanta, S.Psi. atau Bapak Septa dari STV. Pembukaan acara yang penuh semangat ini dilanjutkan dengan doa bersama dan ice breaking, menciptakan suasana yang menyenangkan sebelum memasuki sesi materi.
Pertanyaan menarik "Apa itu Branding?" dari pembicara Ardalina .L.C.G., S.Ds., M.I.Kom membuka diskusi tentang konsep dasar branding dan peran media sosial dalam membentuk citra suatu organisasi. Diskusi ini melibatkan peserta secara aktif, memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya branding dalam era digital saat ini. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan keterampilan public speaking yang efektif, termasuk kepercayaan diri di depan umum, teknik berbicara yang baik, dan interaksi yang efisien dengan media.
Menurut Bapak Septa, pemahaman akan kreativitas dalam media digital dan manajemen waktu merupakan kunci kesuksesan dalam dunia industri kreatif. Oleh karena itu, pelatihan ini dijalankan khusus untuk siswa SMA Katolik St. Louis 1, memberi mereka landasan yang kuat untuk berkembang di masa depan.
Salah satu aspek menarik dari workshop ini adalah penerapan langsung dari konsep yang dipelajari. Para peserta dibagi menjadi kelompok dan diberangkatkan menuju lokasi di Jalan Tunjungan dan Balai Pemuda untuk membuat proyek video dengan tema yang telah ditentukan. Setiap kelompok ditugaskan untuk membuat video promosi tentang SMA Katolik St. Louis dengan sedikit unsur soft selling.
Perjalanan ke Jalan Tunjungan berlangsung lancar dengan pendampingan dari kakak pembimbing. Diskusi antara anggota kelompok menjadi penting dalam menentukan konten yang akan dibuat. Salah satu kelompok yang mendapatkan tema vintage memilih merekam di sebuah kafe. Mereka berkolaborasi dengan baik untuk menghasilkan ide kreatif yang sesuai dengan tema yang diberikan.
Setelah eksplorasi konten di Jalan Tunjungan, peserta dan panitia beristirahat dan makan malam sebelum melanjutkan kegiatan di Balai Pemuda. Para peserta tiba di Balai Pemuda dengan aman dan melanjutkan kegiatan untuk mencari konten. Sebelum memulai, mereka berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.
Setelah sesi terakhir selesai, panitia melakukan evaluasi terhadap proyek-proyek yang telah dibuat oleh peserta. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan para pembimbing dan peserta lainnya. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka peroleh dari sesi materi sebelumnya. Selama sesi presentasi, para peserta juga diberikan umpan balik yang konstruktif dari para pembimbing dan sesama peserta. Hal ini membantu mereka untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas karya mereka di masa mendatang. Kemudian, mereka kembali ke sekolah untuk istirahat menjelang kegiatan di hari kedua.
Dengan demikian, workshop Videography Training STV x ISTTS di SMA St. Louis 1 Day 1 berhasil memberikan pengalaman berharga bagi para peserta dalam mengembangkan keterampilan public speaking, media handling, dan videography. Melalui kombinasi pembelajaran teori dan praktik langsung, mereka dapat memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan konten video yang berkualitas.
Kerjasama antara ISTTS, STV, dan SMA St. Louis 1 dalam mengadakan acara ini menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung pendidikan dan pengembangan generasi muda yang kreatif dan kompeten dalam menghadapi tantangan di era digital ini. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang, memberikan manfaat yang lebih besar bagi siswa-siswa yang berpartisipasi. Dengan pelatihan yang tepat dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan profesional di industri, generasi muda akan siap menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan keterampilan yang diperlukan.