KSP Season 15 Episode 6 yang diselenggarakan pada tanggal 30 November 2022 mengangkat judul Problem Solving With Design Thinking. Materi ini dibawakan oleh Kelvin, S.T., M.M., yang merupakan salah satu dosen prodi Teknik Industri di ISTTS. Seminar season ini diselenggarakan secara langsung di Kampus ISTTS pada gedung E-402.
Beliau menjelaskan bahwa, “Problem solving itu membuat sesuatu yang rumit menjadi jauh lebih mudah, bukan malah menjadi lebih ribet”. Semakin sering melakukan problem solving, semakin terlatih untuk menghadapi berbagai masalah dan mengambil keputusan. "Penerapan problem solving dapat diterapkan pada hampir semua aspek kehidupan,” kata beliau. Contohnya, membuat desain produk yang baik, desain yang lebih tepat pasaran, membuat software sesuai keinginan klien, pelayanan jasa untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, dan lain-lain. Ketika ingin menyelesaikan masalah, kebanyakan orang bingung untuk menentukan penyebab masalah yang akan diselesaikan. Kemudian, mereka akan mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya. “Seperti dalam membuat desain, semua desainer pasti memiliki beberapa alternatif desain yang ditawarkan pada kliennya, tidak mungkin hanya satu yang diberikan,” jelas beliau.
“Dalam penerapan problem solving, tidak bisa hanya menyelesaikannya melalui pandangan sendiri, melainkan harus dari sudut pandang yang memiliki masalah juga,” kata beliau. Beberapa jenis metode dalam problem solving, yaitu brainstorming, 6 thinking hats, the 5 whys, creative problem solving, dan design thinking. Definisi dari design thinking adalah bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan melibatkan pengguna. Poin utama dalam design thinking adalah people-centered (fokus pada pengguna), hands-on (menyesuaikan kebutuhan pengguna), highly creative (kreatif), dan iterative (berkelanjutan). Seperti perbaikan desain dalam pembuatan halte bus, yang diperhatikan adalah penggunanya yang merasakan secara langsung masalah yang dihadapi dan penyelesaian yang diinginkan masyarakat. Tahapan design thinking yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test. Pak Kelvin menuturkan bahwa design thinking dianggap sebagai metode tercepat untuk menemukan solusi dalam membuat konsep baru.
Sepanjang penyampaian materi, Pak Kelvin selalu memberikan contoh atau filosofi yang mudah dimengerti dan mengajak peserta untuk berinteraksi selama seminar berlangsung. Beliau juga menerima pertanyaan dari para peserta dan menyempatkan diri untuk memberikan contoh permasalahan nyata yang dihadapi perusahaan ojek online dan penyelesaiannya. Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab, lalu dilanjutkan dengan pengisian absensi melalui Google Form dan sesi foto bersama.