Pada KSP Season 7 yang ketiga kali ini dibawakan oleh salah satu dosen ISTTS yang memiliki Youtube channel yang sudah berkembang dan sudah di monetisasi, yaitu Bapak Jonie Hermanto, S.Kom. Pak Jonie sendiri baru menggeluti bidang Youtube sejak bulan Maret lalu, ketika Indonesia awal-awal menghadapi pandemi COVID-19 ini. Namun, usaha membuahkan hasil. Channel Youtube Pak Jonie sudah besar dan mendapatkan dollar yang bisa terbilang sangat banyak. Pada awal seminar diawali dengan memberikan informasi tentang Channel Youtube yang sudah di monetisasi dengan yang belum. Lalu dilanjutkan dengan inti dari seminar tersebut yaitu “Bagaimana mengubah dari hobi menjadi dollar”.
Di zaman sekarang ini, internet sudah digunakan oleh banyak orang. Dan seperti yang kita tahu, bagi kita mahasiswa atau pelajar SMA dan tingkatan di bawahnya mendapatkan subsidi pemerintah berupa kuota untuk belajar. Melalui internet, kita bisa menyebar pengaruh positif. Misal melalui salah satu media sosial yaitu Youtube. Youtube merupakan platform milik negara Amerika dan merupakan platform yang paling banyak digunakan di negara tersebut. Sedangkan Youtube adalah media sosial nomor 1 di Indonesia dengan total pengguna aktif 132 juta orang Indonesia. Dengan demikian, Youtube sudah terbilang mampu mengalahkan popularitas dari televisi. Karena di televisi diawasi oleh KPI, sedangkan di youtube masih belum ada badan yang mengawasinya, jadi kita bisa bebas untuk berekspresi dan berpendapat.
Youtube sendiri menurut Pak Jonie adalah “menjalani hobi biarkan dollar bersemi”. Untuk menjadi seorang content creator, diibaratkan anda sedang melamar bekerja menjadi pegawai Youtube. Jadi youtube membutuhkan kita untuk membuat konten, dan ketika konten kamu dilihat banyak orang dan bisa memberi ruang untuk iklan, disitulah kita akan digaji. Sama seperti halnya kita melamar ke perusahaan, pertama kali kita membuat video itu seperti sedang mengajukan CV ke perusahaan tersebut. Dan kita hanya butuh peralatan dan perlengkapan yang sederhana.
Menjadi content creator sebenarnya sangat sederhana, kita tinggal menginstall aplikasi Youtube Studio. Dari aplikasi tersebut kita bisa membuat konten yang sangat sederhana lalu upload ke Youtube. Dan hanya bermodalkan kamera smartphone kita, kualitas ini sudah diijinkan untuk membuat konten. Tak lupa Pak Joni menyampaikan hal-hal yang perlu kita siapkan apabila ingin menjadi seorang content creator. Untuk ideal durasi dari suatu konten itu tergantung dari penonton dan konten apa yang disajikan. Sebagai contoh konten gaming. Jika penonton Youtube Anda sudah 100 ribu atau bahkan lebih, Anda bisa melakukan review secara live selama berjam-jam. Sedangkan untuk pemula, disarankan durasinya 15 hingga 20 menit dengan notabene 5-10 menit di awal harus menarik agal penonton tidak berhenti menonton videomu.
Pak Jonie menekankan bahwa thumbnail itu sangat penting. Dikarenakan sebuah thumbnail, itu mengandung clickbait. Jadi thumbnail itulah yang akan menentukan apakah audience tertarik untuk melihat videomu atau tidak. Kemudian Pak Joni juga memperlihatkan bagaimana detail dari sebuah channel mulai dari analistiknya kita bisa melihat penontonnya, monetisasi dari iklan, dan lain-lain. Bagaimana dengan cara mendapatkan monetisasi itu sendiri? Caranya adalah sebuah channel tersebut harus memiliki setidaknya 10.000 subscribers dan 4000 jam tayang. Dengan hal ini maka video di channel Youtube Anda sudah bisa di monetisasi. Tak lupa juga Pak Joni memberikan tips dan trick yang cukup tricky untuk membangun sebuah channel Youtube. Kemudian diakhiri dengan kata-kata yang bisa dijadikan dasar bagi para pemula yang ingin membangun Youtube channel, “Kuantitas menyusul kualitas”. Yang berarti mengupload video banyak dan terjadwal lebih baik daripada satu video bagus tapi setahun sekali.