Suangart 2.0 : Mempertahankan Karir sebagai Ilustrator di tengah Maraknya AI
Berita
07 June 2023

Suangart 2.0 : Mempertahankan Karir sebagai Ilustrator di tengah Maraknya AI

Pada tanggal 23 Mei 2023, jurusan Desain Komunikasi Visual ISTTS sukses menggelar serangkaian seminar ilustrasi berjudul Suangart 2.0. Acara Suangart 2.0 tahun 2023 mengangkat tema yang sedang marak diperbincangkan saat ini, yakni Mempertahankan Karir sebagai Ilustrator di tengah Maraknya AI”. Suangart 2.0 mengundang beberapa mahasiswa DKV ISTTS sebagai narasumber, yaitu Vania Handoko, Michelle Han, Sri Meliani, dan Hanna Arin. Di samping itu, seminar yang diadakan pada 11.00 WIB tersebut turut mengundang seorang ilustrator bernama Sonny Kusumasmoro yang sudah berkecimpung di dunia ilustrasi dan animasi selama lebih dari 10 tahun.

Seminar pertama dibawakan oleh Vania Handoko yang membahas mengenai Children’s Book Illustration. Vania menuturkan bahwa Indonesia menempati urutan kedua dari bawah dalam hal frekuensi membaca, sehingga hal ini berkaitan dengan pentingnya pembuatan children’s book illustration dengan benar dan disesuaikan dengan audiens untuk dapat menarik perhatian anak-anak sebagai pembaca dan dapat menghindari penggunaan gadget pada anak secara berlebih. Vania menjelaskan lebih lanjut seputar dunia ilustrasi buku anak. Menurutnya, buku anak memiliki beberapa karakteristik, yaitu perlu menggunakan warna-warna yang kontras, mengaplikasikan basic shapes, dan memiliki jumlah halaman yang tidak banyak. Children’s book sendiri terdiri atas beberapa genre, seperti fantasi, science-fiction, cerita rakyat, sejarah, dan berbagai macam genre lainnya. 

Vania turut membagikan sejumlah tips untuk memulai karir dalam children’s book illustration, yakni mengetahui kisaran umur pembaca, menggunakan sudut pandang audiens (anak-anak), mengumpulkan referensi, dan melibatkan pihak lain atau pihak yang sudah berpengalaman untuk mendapatkan kritik dan saran mengenai ilustrasi buku anak.

Sesi kedua dibawakan oleh Michelle Han. Seminar dibuka dengan sharing singkatnya mengenai pengalamannya dalam dunia desain, yaitu sebagai desainer di salah satu e-sport company. Saat ini, Michelle bekerja sebagai freelance illustrator. Seminar kedua bertemakan “Discover Digital Illustration with Us”. 

Michelle membuka seminar kedua dengan tips awal jika ingin menekuni bidang ilustrasi. Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia ilustrasi, kita perlu tahu dan menentukan fokus kita dalam hal ilustrasi, yakni style apa yang mau kita terapkan dalam ilustrasi kita. Tips kedua yang dibagikan oleh Michelle adalah menggunakan referensi. Referensi digunakan bukan untuk tujuan plagiarisme, namun untuk membantu kita berlatih menggambar dan memperdalam wawasan Michelle membagikan mengenai pentingnya latihan ketika kita ingin terjun dalam dunia ilustrasi. Ia mengatakan bahwa latihan tidak perlu berpatok pada durasi. Michelle kembali menambahkan bahwa yang terpenting dalam latihan ketika ingin berkembang dalam dunia ilustrasi adalah ketekunan dan konsistensi dalam latihan sehari-hari. Selain itu, Michelle turut menyarankan para peserta untuk mempelajari beberapa hal yang lebih mendalam mengenai ilustrasi, seperti komposisi, perspektif, value, warna, dan pencahayaan atau lighting.

Seminar dilanjutkan dengan sesi ketiga yang berjudul “Menjadi Ilustrator Profesional : Tips dan Trik untuk Sukses di Dunia Ilustrasi”. Hanna menuturkan bahwa ilustrator adalah seniman yang berprofesi khusus di bidang seni rupa sebagai pencipta atau penyedia gambar ilustrasi untuk memperjelas maksud suatu tulisan atau membuatnya terlihat menarik. Dahulu, pekerjaan sebagai ilustrator bukan merupakan sesuatu yang menjanjikan, namun saat ini sudah terdapat banyak ilustrator yang sukses di bidangnya. Hanna kemudian menjabarkan beberapa tips untuk menjadi seorang ilustrator profesional, yaitu praktik secara teratur, mempelajari dasar-dasar ilustrasi, menemukan gaya gambar, mempelajari perangkat lunak ilustrasi, keterampilan mewarnai, serta memiliki kreativitas dan imajinasi yang kuat.

Sesi selanjutnya dibawakan oleh Sri Meliani dengan topik “Art Style dalam Ilustrasi Digital”. Pembicara yang akrab disapa Lia ini memulai dengan mengatakan bahwa art style merupakan gaya yang khas dari seorang ilustrator sangat diperlukan untuk mendapatkan ciri pribadi. Menurut Lia, seorang ilustrator perlu untuk memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai anatomi dan pengaturan komposisi serta memiliki gaya atau karakteristik sendiri. Lia turut membahas beberapa art style yang umum diaplikasikan, yakni kartun, karikatur, komik, vignette, dan sebagainya. Seminar sesi keempat ditutup dengan beberapa tips yang Lia bagikan untuk menemukan art style, yaitu mencari referensi, menganalisis karya yang kita sukai, menerapkan ciri khas referensi yang disukai ke dalam karya pribadi, dan melakukan revisi terhadap karya.

Seminar sesi terakhir berbicara mengenai tantangan ilustrator di tengah era AI (Artificial Intelligence) dengan Sonny Kusumasmoro sebagai narasumbernya. Sesi seminar dibuka dengan sharing singkat pengalaman Pak Sonny dalam dunia ilustrasi sebagai seorang ilustrator di Caravan Studio pada tahun 2015 hingga 2016. Saat ini, beliau bekerja sebagai freelance illustrator dan tutor di Cretivo School.

Beliau kemudian membuka materi dengan menyampaikan bahwa ilustrasi saat ini, baik 2 dimensi ataupun 3 dimensi, telah banyak terpengaruh dengan AI. Dengan hadirnya AI dalam dunia ilustrasi, tidak bisa dipungkiri bahwa ilustrator turut merasakan sejumlah dampak, yakni banyaknya ilustrator yang tergusur dengan adanya AI secara AI dinilai lebih cepat dan praktis. Teknologi AI berdasarkan database juga ikut andil dalam meresahkan para ilustrator karena hal ini berarti bahwa AI bisa saja menggunakan database yang mengandung karya orisinil orang lain tanpa ijin terlebih dahulu. Hal ini menjadi kekhawatiran sejumlah komunitas ilustrator, secara karya-karya yang sudah ada digunakan secara ilegal untuk menghasilkan karya baru. Meskipun saat ini kehadiran AI dinilai destruktif, namun Pak Sonny menuturkan harapannya bahwa di masa mendatang, ilustrator akan semakin bisa menyesuaikan diri dengan keberadaan AI.

Pak Sonny kemudian membagikan sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk dapat bertahan di era perkembangan AI, terutama di dunia ilustrasi. Ilustrator perlu fundamental yang baik dalam hal teknis untuk dapat bersaing. Pak Sonny menuturkan bahwa manusia cenderung memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan AI, sehingga manusia perlu memiliki fundamental teknis yang cukup untuk dapat bertahan di tengah persaingan dengan AI. Di samping itu, Pak Sonny juga menyampaikan bahwa memiliki gaya khusus dalam ilustrasi berperan penting dalam mengunggulkan seorang ilustrator dibandingkan AI karena hal tersebut akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi ilustrator.

Serangkaian seminar Suangart 2.0 berhasil disambut baik oleh para peserta yang antusias melontarkan sejumlah pertanyaan kepada setiap pembicara. Suangart 2.0 kemudian ditutup dengan adanya pengisian absensi dan sesi foto bersama.

Google IO Extended 2024

Google IO Extended 2024

Pada hari sabtu, 27 Juli 2024, diadakan acara Google IO Extended Surabaya yang bertempatan di Suara Surabaya Centre. Acara ini diketuai oleh Ong Hansel Santoso, dosen dari prodi Sistem Informasi Bisnis Institut STTS. Kepanitiaannya juga merupakan gabungan dari mahasiswa Institut STTS dengan Google serta mahasiswa dari kampus lain.

Baca Selengkapnya
Google IO Extended 2024

Google IO Extended 2024

Pada hari sabtu, 27 Juli 2024, diadakan acara Google IO Extended Surabaya yang bertempatan di Suara Surabaya Centre. Acara ini diketuai oleh Ong Hansel Santoso, dosen dari prodi Sistem Informasi Bisnis Institut STTS. Kepanitiaannya juga merupakan gabungan dari mahasiswa Institut STTS dengan Google serta mahasiswa dari kampus lain.

Baca Selengkapnya
AI adventure

AI adventure

Surabaya, 26 Juli 2024 - Para anak SMAK santa agnes datang ke institut STTS dan berkumpul di auditorium untuk mengetahui Info AI adventure. Dengan antusiasme yang tinggi, 107 siswa-siswi untuk menjelajahi pentingnya AI adventure. Seminar ini diselenggarakan dari pukul 09.00 hingga 14.00 WIB, menjelaskan pentingnya AI buat kehidupan dan Mengenal lebih dalam tentang apa yang ada di dalam kampus institut STTS.

Baca Selengkapnya
Workshop Teknologi FutureTech Catalyst: Belajar Internet of Things dan Introduction to Programming

Workshop Teknologi FutureTech Catalyst: Belajar Internet of Things dan Introduction to Programming

Pada tanggal 20 Juli 2024, IEEE Student Branch Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) menyelenggarakan workshop teknologi bertajuk "FutureTech Catalyst”. Workshop ini berfokus pada dua topik utama: Internet of Things (IoT) dan Introduction to Programming, dirancang khusus untuk siswa-siswi SMA dengan tujuan memperluas wawasan serta keterampilan mereka dalam bidang teknologi. Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari tim penyelenggara serta Dr. Ir. Joan Santoso, S.Kom., M.Kom., dosen ISTTS. Setelah pembukaan, para peserta diarahkan menuju kelas yang telah mereka pilih, yaitu kelas IoT atau kelas Introduction to Programming.

Baca Selengkapnya
Kunjungan SMA Little Sun Surabaya ke iSTTS

Kunjungan SMA Little Sun Surabaya ke iSTTS

SMA Little Sun Surabaya dan Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (iSTTS) telah mengadakan kerjasama yang bermakna dengan mengorganisir kunjungan bagi siswa-siswi SMA Little Sun ke kampus iSTTS pada tanggal 19 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa-siswi dengan dunia kampus teknik dan desain, serta memberikan wawasan mengenai berbagai peluang pendidikan yang tersedia di iSTTS. Acara ini dimulai dengan sambutan hangat dari tim acara, diikuti oleh Dr. Ir. F.X. Ferdinandus, M.T. selaku perwakilan dari iSTTS, dan dilanjutkan oleh perwakilan dari SMA Little Sun Surabaya.

Baca Selengkapnya
Menggali Potensi AI di Kampus STTS

Menggali Potensi AI di Kampus STTS

Pada hari Kamis, tanggal 19 Juli 2024, sebuah acara pengenalan Institut STTS diadakan bagi para siswa kelas 12. Sambutan pembuka disampaikan oleh Pak Ferdi yang menjelaskan tentang Institut STTS yang berbasis digital dan kecerdasan buatan (AI). Dalam sambutannya, Pak Ferdi menekankan bahwa teknologi AI seperti ChatGPT dan Gemini akan terus digunakan di masa depan. Ia juga menegaskan bahwa jika AI dimanfaatkan dengan baik, teknologi ini dapat mempermudah berbagai pekerjaan. Oleh karena itu, ia mengajak para siswa untuk tidak hanya menggunakan teknologi, tetapi juga memanfaatkannya dengan bijak.

Baca Selengkapnya
Lihat Semua Berita
Icon