KSP Season 13 Episode 5 : HEROES ARE NOT BORN BUT MADE
Penulis: Ani W.
Fotografer: Ani W.
“Pemuda adalah sebuah tiang peradaban ke depan..” adalah sepenggal kalimat yang diucapkan oleh Bapak Sigit Firdaus Prayogi, S.T., M.Ds., salah satu dosen program studi Desain Produk ISTTS pada webinar Knowledge Sharing Program (KSP) yang berjudul “Heroes are not Born but Made”. Webinar yang diselenggarakan pada tanggal 11 Mei tersebut berlangsung secara online melalui platform Zoom dan live streaming youtube.
Di awal seminar pak Sigit menjelaskan tentang peran penting pemuda dan pahlawan. Menurut beliau, pahlawan dan pemuda memiliki korelasi yang sangat kuat. Pak Sigit menjelaskan bahwa pemuda dipilih karena memiliki keyakinan akan masa depannya, selain itu pemuda juga dinilai memiliki kekuatan fisik dan mental yang kuat.
Namun, bagaimana dengan realitanya?
Di era saat ini menjadi “pahlawan” ternyata menjadi sesuatu hal yang mahal, ini bisa dilihat dari banyaknya anak muda yang menjadi acuh tak acuh terhadap satu sama lain. Selain itu, banyak pemuda sekarang memiliki mental yang lemah apabila menghadapi masalah yang sepele. Pak Sigit menyampaikan ini bisa menjadi krisis nilai kepahlawanan karena sangat berpengaruh dengan masa depan bangsa. Dari sini beliau merangkum intisari pahlawan kedalam beberapa poin yaitu inspirasi, perjuangan, rela berkorban, keteladanan, harga diri, ketulusan, kekuatan dan kegigihan.
Pahlawan tidak dilahirkan melainkan dibentuk dari keinginan diri sendiri. Namun sebelum menjadi pahlawan kita perlu merefleksi diri kita sendiri terlebih dahulu. Bagaimana caranya? Pak Sigit memberikan beberapa poin penting untuk menjadi ‘pahlawan’. Yang pertama yaitu pemuda harus selesai dengan dirinya sendiri, artinya sudah ada kematangan mental dalam dirinya. Salah satu bentuk kematangan mental yaitu memiliki kontrol emosi yang baik serta sudah tidak memikirkan kepentingan diri sendiri saja. Poin yang kedua yaitu pemuda yang berkontributif, pemuda yang mempunyai empati dan siap untuk membantu menyelesaikan permasalahan orang lain. Hal ini bisa dimulai dari orang-orang terdekat terlebih dahulu, salah satu contohnya yaitu kontribusi apa yang akan mahasiswa berikan setelah lulus kuliah. Yang ketiga yaitu pemuda yang tahu arah. Pak Sigit menjelaskan maksud dari pemuda yang tahu arah ini adalah mereka yang memiliki tujuan hidup yang jelas.
Penjelasan kemudian dilanjutkan pada sejarah pemuda dan peradaban. Pak Sigit membagi 3 era, yaitu era Industri (1760-1850), era marketing (1950-2000) dan era desain (2000-sekarang). Pak Sigit menerangkan tentang betapa pesatnya teknologi dan perkembangan desain di era saat ini. Era desain saat ini sangat menuntut para pemuda untuk mengembangkan kreatifitas dan ide karena konsumen kini sudah pintar memilih produk, tidak hanya melihat berdasarkan fungsionalnya melainkan juga bentuk desainnya. Salah satu perkembangan teknologi yang mulai melebarkan sayapnya di berbagai sektor adalah 3D Printing. Pak Sigit menampilkan sekilas video mengenai riset dari sebuah laboratorium yang mencoba memproduksi salah satu bagian tubuh melalui 3D Printing. 3D printing saat ini sudah mulai menyentuh dunia medis di mana organ tubuh dapat diproduksi dan ditransplantasikan pada tubuh manusia.
Seminar kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama dan mengisi link absensi.