Penulis : Jessica Wahyudi
Seminggu sebelum memperingati Hari Kartini, pada Rabu (12/04/23) Himpunan Mahasiswa Teknik Industri ISTTS (HIMATRIS) mengadakan seminar dan talkshow berjudul “Independent Woman In Every Situation”. Berada di ruang Auditorium ISTTS, seminar ini dimulai pukul 13.00 WIB dengan antusias. Handsome Harapan, mahasiswa jurusan Teknik Industri Angkatan 2022 yang menjabat sebagai ketua dalam kegiatan ini, memberikan sambutannya untuk membuka acara ini. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Wakil Ketua Rektor Dr. Ir. Herman Budianto, M.M.
“Saya memberikan apresiasi atas diselenggarakannya acara ini. Dengan kedua pembicara yang merupakan para wanita yang luar biasa, dengan berpendidikan tinggi dan sukses berkarir dalam bidang yang digelutinya. Saya harap para mahasiswa dapat meniru semangat juang para beliau ini, wajah - wajah Kartini masa kini”, ujar Bapak Herman dalam sambutannya.
HIMATRIS menghadirkan dua dosen pengajar ISTTS, Ibu Dr. Ir. Reina A. Hadikusumo dan Ibu Naafi Nur Rohma, S.Sn., M.Sn., sebagai pembicara dalam kegiatan ini.
Ibu Reina merupakan salah satu dosen pengajar di ISTTS. Disamping kegiatannya sebagai dosen, beliau juga merupakan pemilik Perusahaan Jasa Transportasi Barang PT. Noor Mentari Transportasi. Tak hanya itu, beliau juga merupakan seorang guru musik dengan segudang karya. Sejumlah buku musik telah beliau tulis, diantaranya 50 Chord Lagu Barat, 50 Chord Lagu Indonesia, 50 Chord Lagu Natal-Rohani, Manajemen Kelas di Sekolah Musik, Teori Musik CFK (Compusician for Kids), serta Teori Musik Grade 1-6.
Tak hanya buku musik, beliau juga telah menulis sejumlah buku populer yang telah diterbitkan oleh PT Sinergi Insan Berdaya dan PT Berlian Internasional, diantaranya Quarter-Life Crisis, Cara Menikmati Proses Hidup (2022); Self-Confidence, Tips dan Trik Meningkatkan Kepercayaan Diri untuk berinteraksi dengan Orang Lain (2022); Self-Mastery, Tips dan Trik Menguasai Keterampilan, Mengelola Potensi, dan Resource Diri (2022); Self Motivation, serta Membangkitkan Motivasi Diri untuk Kesuksesan (2022).
Sebagai seorang pemusik yang memiliki dua ribu subscriber di channel YouTubenya, Ibu Reina menyalurkan bakat menyanyinya dengan membuat banyak cover lagu, seperti “Dekat di Hati”, “LOVE” , “First Love”, dan “Fly Me to the Moon”.
Beliau menuturkan bahwa Independent Woman adalah perempuan yang bisa bekerja menafkahi dirinya sendiri. Perempuan saat ini memang tidak boleh menggantungkan hidupnya kepada orang lain, karena manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Ada resiko dimana pasangan atau keluarga akan berpisah sehingga setiap perempuan diharapkan siap untuk berdiri dengan kakinya sendiri.
Dalam dunia kerja, lapangan kerja yang tersedia bagi perempuan lebih terbatas. Beberapa perusahaan lebih mengutamakan pekerja laki - laki daripada perempuan. Hal ini disebabkan karena perempuan membutuhkan lebih banyak cuti seperti cuti haid, hamil, maupun melahirkan. Perempuan sudah ditakdirkan untuk mengalami hal tersebut sehingga hal ini tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk mempekerjakan seorang karyawan. Kesempatan perempuan untuk menjadi pemimpin juga terbatas karena dianggap kurang tegas dan lebih banyak bicara.
Ibu Reina menuturkan berdasarkan pengalamannya, seorang perempuan itu akan cenderung lebih rinci dan teliti dalam mengatur segala sesuatu dibandingkan dengan laki - laki sehingga hal ini memunculkan julukan “banyak bicara” pada seorang perempuan yang menjadi pemimpin. Padahal dibalik hal ini, pekerjaan atau perusahaan yang dipimpin oleh seorang perempuan akan bisa lebih baik hasilnya berkat ketelitiannya.
Sosok pembicara kedua ini sudah tak asing lagi di kalangan mahasiswa, terutama bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual. Selain sebagai dosen, Ibu Naafi juga dikenal sebagai seorang ilustrator hebat. Ratusan karyanya sudah dipublikasikan mulai dari tingkat nasional hingga internasional.
Telah lama berkecimpung di dunia seni, Ibu Naafi menuturkan bahwa dibalik kesuksesannya, ada perjuangan panjang untuk mencapainya hingga ini. Sempat diragukan oleh orang di sekitarnya untuk masuk dalam dunia seni, Ibu Naafi berhasil membuktikan bahwa perempuan bisa sukses menentukan pilihannya sendiri.
“Cara menjadi Independent Woman adalah dengan berprinsip kuat untuk maju, serta bertanggung jawab atas diri sendiri karena orang lain tidak akan selalu membantu kita,” tutur Ibu Naafi memotivasi para mahasiswa.
Seminar ini lalu ditutup dengan sesi tanya jawab. Seorang mahasiswa Teknik Industri mengajukan pertanyaan yang menarik. Ia bertanya bagaimana cara perempuan untuk bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Pertanyaan ini kemudian ditanggapi oleh Ibu Naafi. Beliau menuturkan bahwa keluarga bukanlah suatu penghalang perempuan untuk bisa sukses berkarir, melainkan merupakan suatu tantangan tersendiri yang harus dihadapi.
“Sebagai seorang ibu, jika memang diperlukan, harus ada bantuan pihak ketiga untuk mengurus anak disaat kita sedang bekerja. Namun, pada saat di rumah, kita harus benar - benar meluangkan waktu untuk keluarga, untuk berkumpul bersama dan untuk memantau perkembangan anak.” penjelasan dari Ibu Naafi.