PODCAST Desain Produk ISTTS episode 04 diselenggarakan pada hari Sabtu, 26 Maret 2022 dengan mengangkat topik “Jadi Desainer Produk? WHY NOT?”. Materi ini dibawakan oleh Kak Gerard Rustady, S.Ds., salah seorang alumni mahasiswa ISTTS angkatan 2017 jurusan Desain Produk yang saat ini menjadi fresh graduate sebagai product designer di salah satu perusahaan sepeda ternama yaitu PT. Wimcycle. Podcast ini diselenggarakan melalui media platform Zoom.
Beliau memberikan pengalaman ketika menjadi mahasiswa jurusan Desain Produk dan cara membuat portofolio yang baik agar diterima dalam sebuah perusahaan ternama. Dengan pembawaan Kak Gerard yang santai, ia menyampaikan bahwa jurusan Desain Produk adalah jurusan yang langka di Indonesia. Dari segi pengertiannya, Desain Produk menurut Kak Gerard adalah jurusan yang mempelajari desain secara keseluruhan sehingga tidak mencakup hanya desain tertentu. Jadi, product designer secara umum bisa membuat desain produk furniture, food, fashion, otomotif dan lainnya.
Kak Gerard menyampaikan bahwa, “Desain Produk lebih mengarah dengan dibekali ilmu dasar secara umum, bagaimana bisa menghasilkan suatu produk yang bagus dan produk yang bisa direalisasikan. Dari sana, bisa mengembangkan berbagai macam produk”. Kak Gerard pernah memiliki tantangan tersulit dalam hal menggambar, secara jurusan Desain Produk menuntut mahasiswanya untuk menggambar dan menghasilkan ide-ide desain dengan sketsa karena dari semester awal sampai pertengahan semester, Kak Gerard mengatakan bahwa dalam kemampuan menggambarnya masih terbilang kurang bagus. Dari tantangan tersebut, Kak Gerard mengingat impiannya dari awal yang tertarik ingin masuk jurusan Desain Produk dengan membuat produk dari 0 atau sketsa sampai bisa direalisasikan. Dari tantangan itulah, bisa menjadi motivasi semangat dari yang tidak bisa menggambar menjadi bisa menggambar karena itu semua akan diajarkan saat materi perkuliahan.
Sebelum Kak Gerard mengikuti pra seminar TA (Tugas Akhir), pada saat perkuliahan ia mencoba mengajukan portofolio pekerjaan di beberapa perusahaan, salah satunya di PT. Wimcycle. Tidak lama kemudian, portofolio lamaran kerja Kak Gerard menarik perhatian PT. Wimcycle dan langsung diterima oleh perusahaan tersebut karena mempunyai kreatifitas dan ide yang tinggi. Saat Kak Gerard sudah diterima bekerja di PT. Wimcycle, ia juga membagi waktunya untuk perkuliahan, mengikuti seminar TA (Tugas Akhir), dan bekerja di perusahaan tersebut sebagai product designer. Kak Gerard juga memberi tips bahwa jika ingin melamar pekerjaan, portofolio merupakan hal yang paling penting untuk ditambahkan selain CV. Karena portofolio menampilkan karya yang pernah kita buat dalam perkuliahan. Misalnya, dalam perkuliahan mempunyai 100 karya kemudian di-filter, karya mana yang layak untuk ditampilkan dalam portofolio. Selanjutnya, dirapikan dan dimasukkan dalam presentasi wawancara pekerjaan.
Terkadang, Kak Gerard mencoba membuat desain produk dalam aplikasi digital, salah satunya aplikasi Blender dan juga membuat sketsa secara manual di kertas saat ada waktu luang. Aplikasi Blender tidak diajarkan oleh jurusan Desain Produk. Meskipun tidak ada materi dari dosen mengenai aplikasi digital Blender, Kak Gerard memberi motivasi yang terpenting, yaitu mau belajar dan berusaha secara otodidak. Di akhir acara, Kak Gerard menambahkan pesan bahwa ketika kita merasa bosan, kita bisa mencari inspirasi dari lingkungan sekitar dan mengembangkannya sesuai ide dari pikiran kita.