Pada hari Senin, 15 Juni 2020, Dr. Decky Avrilukito, S.Sn., MM atau yang biasa dikenal sebagai “Pak Dee”, membawakan KSP yang berjudul “Baper Advertising”. Apa sih “Baper Advertising” itu? Secara garis besar, baper advertising ialah iklan dari suatu produk, yang dapat menyentuh hati para penontonnya. Biasanya, baper advertising ini diunggah dalam bentuk short movie. Namun cara pengiklanan dengan membuat baper ini masih belum diterapkan di dunia periklanan di Indonesia.
Sebelum mulainya acara seminar, Pak Dee menunjukkan sebuah video dari penyanyi Alm. Didi Kempot yang sering disebut sebagai “The Godfather of Broken Heart”. Disitu beliau menunjukkan bahwa inilah salah satu contoh iklan baper advertising yang sudah ada di Indonesia. Tak hanya itu, untuk membuat para partisipan agar “baper”, beliau juga memutarkan lagu bertemakan patah hati sebelum dimulainya seminar. Disamping itu, beliau juga memamerkan hasil karya mahasiswa DKV ISTTS, mulai dari mahasiswa yang baru, hingga yang sudah lulus. Beliau juga memberi potongan film hasil karya mahasiswa yang dilombakan di Jakarta, dan berhasil meraih juara 1.
Selama seminar, beliau juga menunjukkan perbandingan antara iklan di Indonesia, dan iklan pembuatan negara Thailand. Beliau menunjukkan bagaimana iklan asuransi di Indonesia, dan iklan asuransi di Thailand. Di kesempatan ini beliau membuktikkan, bahwa baper advertising ini sangat penting untuk mulai diterapkan di Indonesia, karena di satu sisi iklan tersebut menarik dan tidak membosankan, tetapi juga dapat menyentuh perasaan para penonton. Kemudian beliau juga menampilkan salah satu brand internasional yang sudah akrab kita kenal dengan produk susu dan serealnya. Dan sebagian orang menyetujui bahwa iklan dengan metode baper advertising ini sangat ampuh untuk menarik perhatian para penonton.
Pak Dee juga mengajarkan para partisipan yang mengikuti seminar tersebut. Caranya bagaimana? Mulai dari membuat Idea Mapping, memilih ide yang anti-mainstream, dan lain lain. Namun perlu ditekankan bahwa baper bukanlah hanya membuat orang menjadi jatuh hati. Jika penonton marah atau tertawa karena iklan yang kita buat, berarti kita sudah membuat para penonton kita menjadi “baper”. Beliau juga menceritakan bagaimana pengalamannya selama bekerja di perusahaan rokok besar di Indonesia ini. Banyak tantangan yang telah beliau hadapi selama bekerja di bawah perusahaan rokok besar.
Pada akhir seminar, beliau juga menekankan sekali lagi. Kunci untuk membuat baper para penonton adalah, “Jadilah berbeda”. Jadi, kesimpulannya adalah “think out of the box, start from now”. Tak hanya menjadikan kita untuk berpikir dari berbagai sisi, tetapi juga menjadikan kita lebih kreatif dan anti-mainstream!